JAKARTA | KompolmasTV— Seluruh masyarakat Indonesia diajak berpartisipasi dalam Aksi Hening Suara dan Hening Aktivitas selama dua menit, dimulai serentak secara nasional tepat pukul 10.00 WIB, Jum’at besok.
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Republik Indonesia Hasto Atmojo mengatakan, aksi ini didedikasikan mengenang para korban serangan terorisme di Indonesia dan di belahan dunia lainnya.
“Mungkin masih banyak dari kita yang belum mengetahui betapa pentingnya 21 Agustus bagi para korban dan penyintas terorisme,” ucapnya, di Jakarta, Kamis (20/8/2020).
Majelis Umum PBB, lanjut Hasto, melalui resolusinya menetapkan 21 Agustus sebagai Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional kepada Korban Terorisme, untuk menghormati para korban dan penyintas di seluruh dunia.
Selain itu, Hasto juga mengajak semua masyarakat Indonesia meramaikan dunia maya —melalui media sosial masing-masing— mengunggah ajakan memberi penghormatan dan dukungan kepada semua korban peristiwa terorisme.
Menurut dia, terorisme merupakan musuh peradaban dan menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kedaulatan sebuah negara. Aksi terorisme berpotensi menyasar siapa saja. Siapapun bisa menjadi korban perilaku keji tersebut.
“Saya, Anda, dan kita semua bisa saja jadi korbannya. Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak manusia meregang nyawa, menderita cacat seumur hidup, anak menjadi yatim, pemuda kehilangan kesempatan kerja, dan banyak lagi derita mereka alami,” imbuhnya.
Karenanya, Hasto menilai inilah saatnya menunjukan penghormatan kepada mereka yang telah gugur maupun penyintas, sekaligus memberikan dukungan moril.
Sekali lagi Hasto mengimbau dan mengajak semua elemen masyarakat Indonesia, mulai para pejabat negara, aparatur sipil negara, pengacara, TNI, Polri, guru, mahasiswa, pelajar, pengusaha, ibu rumah tangga.
Dimanapun berada, baik di kantor, sekolah, kampus, rumah, pasar-pasar, desa dan sudut-sudut kota, untuk serentak melakukan aksi hening pada Jum’at, 12 Agustus 2020, pukul 10.00 WIB.
“Mari kita hening suara dan hening aktivitas sejenak, untuk memberikan penghormatan kepada para korban peristiwa terorisme,” ajaknya.
Atas semua peristiwa keji terorisme yang pernah terjadi, dan seluruh derita korban yang mengiringinya. Mari sampaikan pada dunia, bahwa kita Indonesia, kita tidak lupa.[hra]
