BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Solusi biaya penunjang pengobatan Herli Puspita Sari (26), yatim penderita lupus asal Desa Kuripan, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, akhirnya ditemukan.
Sinergitas positif nan produktif melalui Komunikasi Polisi dan Masyarakat (Kompolmas) dua wilayah —Polsek Manna dan Polsek Seginim— menjadi ujung tombak. Pundi donasi dibuka, bantuan dana pun mengalir.
Tak ingin menyia-nyiakan peluang kesembuhan Herli, perkumpulan sosial binaan Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata SIK ini langsung menyalurkan donasi tahap pertama tersebut.
Diwakili Kapolsek Manna IPDA Davinsi Josie Sidabutar STrK, Kapolsek Seginim IPTU Tamsir Hasan dan masyarakat pers Bengkulu Selatan, bantuan biaya berobat Rp4 juta diserahkan langsung kepada Herli di rumahnya.
“Ini ya, dananya dari sumbangan kawan-kawan saya serahkan. Mohon diterima, dan bisa digunakan untuk keperluan berobat,” ucap Tamsir seraya mencoba mengulurkan uang tunai tersebut ke tangan Herli yang terkulai lumpuh dan tak mampu menyambutnya, Sabtu (12/9/2020) sore.
Tamsir merinci, bantuan tahap pertama tersebut terkumpul melalui kerjasama Kompolmas wilayah Seginim dan Manna, serta support seorang pengusaha Surabaya Jawa Timur asal Seginim.
Atas nama Kompolmas Seginim, dia memohon maaf baru bisa berbuat sebatas ini, karena baru saja mengetahui kondisi Herli dari pemberitaan media swakarsa KompolmasTV dua hari sebelumnya.
Selanjutnya, penggalangan dana bantuan pengobatan Herli akan terus dilakukan di wilayah Polsek masing-masing, hingga yatim berusia 26 tahun tersebut dinyatakan sembuh.
Hal senada disampaikan Kapolsek Manna. Menurut dia, seluruh unsur Kompolmas di wilayah hukum Polsek Manna akan terus memantau dan menggalang dukungan pengobatan Herli hingga sembuh.
“Kalau ada hambatan apa-apa, tolong disampaikan ke saya. Bisa juga melalui pemerintah desa atau Bhabinkamtibmas. Kami akan bantu semampunya,” ujarnya.
Davinsi mengaku prihatin kondisi kesehatan warga binaannya tersebut, dan memerintahkan Bhabinkamtibmas Bripka Suharno melaksanakan monitoring khusus terhadap Herli, saat masih dirawat di rumah hingga ditangani dokter spesialis di rumah sakit.
Merespon atensi dan kunjungan para pembina Kompolmas wilayah tersebut, salah satu perwakilan keluarga Herli menyampaikan terima kasih.
“Dana ini akan kami gunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan Herli. Sekali lagi terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya kepada adik kami,” tutur Wina, sepupu Herli.
Sebelum meninggalkan kamar Herli, perwakilan keluarga dan pendamping menyetujui rencana Kapolsek Manna dan Kapolsek Seginim menjemput Herli dari rumahnya —menuju RSUD Hasanuddin Damrah— untuk menjalani pengobatan, Senin (14/9) lusa.
“Kita akan koordinasi dengan Puskesmas Talang Randai untuk penyiapan ambulans membawa Herli ke rumah sakit. Semoga terdukung dan lancar,” timpal Davinsi.
Sebelumnya dikabarkan, keluarga dan pendamping Herli sempat kecewa pengajuan bantuan biaya pengobatan yang hanya Rp3 juta ditolak Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan dalih tidak ada dana.
Ironisnya, penolakan tersebut dilakukan setelah pihak pemohon mengikuti alur birokrasi dipersyaratkan dan mendaptkan rekomendasi Bupati Gusnan Mulyadi.[een]
