Empat Jam Korban Tenggelam Belum Ditemukan, Kapolres Pimpin Pencarian

Kapolsek Pino bersama istri korban di sela upaya pencarian korban
Kapolsek Pino bersama istri korban di sela upaya pencarian korban.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN [20:38] KompolmasTV— Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata SIK memimpin langsung pencarian Tatang (40) pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan yang hanyut di Sungai Air Manna (kawasan Talang Karang Agung) Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Jum’at (12/6/2020).

Meski telah mengerahkan penyelam Brimob Polda Bengkulu, personel Polsek Pino PAM perbatasan Kabupaten Bengkulu Selatan-Provinsi Sumatera Selatan, BPBD, segenap relawan gugus tugas Covid-19 Air Tenam dan masyarakat sekitar lokasi kejadian, hingga pukul 20.38WIB korban belum berhasil ditemukan.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

“Pencarian sudah dilakukan dengan penyelaman dan penyisiran alur sungai menggunakan perahu karet. Warga sekitar juga dilibatkan,” ungkap Kapolsek Pino IPTU Saryono seizin Kapolres Bengkulu Selatan dari lokasi pencarian.

Menurut keterangan saksi, lanjut Saryono, Tatang bersama empat saksi —Bambang, Man, Ipang dan Robi— tiba di Posko relawan Covid-19 Air Tenam mengantar logistik relawan sekitar pukul 11.01 WIB. Satu jam kemudian, kelima pegawai BPBD tersebut berpamitan pulang ke Kota Manna, sembari singgah menjala ikan.

Sekitar pukul 16.05 WIB, Bambang kembali datang ke Posko Covid-19 Desa Air Tenam, menyampaikan kabar Tatang hanyut di Sungai Air Manna, kawasan Talang Karang Agung.

Mendengar laporan Bambang, anggota Polsek Pino yang berada di Posko Relawan Covid-19 tersebut langsung melanjutkan laporan kepada Kapolsek Pino, kemudian berantai hingga kepada Kapolres Bengkulu Selatan.

Setengah jam kemudian, Saryono tiba di TKP menemui para saksi/teman korban, melakukan pengecekan dan pencarian awal hingga bantuan personel dari Mapolres berdatangan membantu.

“Berdasarkan keterangan sementara dari saksi-saksi, saat mereka menjala ikan, korban bersama Man akan menyusul rekan lainnya (Bambang, Ipang dan Robi-red) di seberang sungai dengan cara berenang. Saat berenang, posisi korban berada di belakang Man dengan membawa jala yang terikat di tangannya. Setelah sampai di seberang sungai, Man dan rekan-rekannya baru menyadari korban telah hanyut,” paparnya.

Berdasarkan pengecekan situasi TKP tadi sore, ulas Saryono, Sungai Air Manna sedang pasang. Diduga, korban tidak mampu melepas lilitan jala di tangannya saat arus air mulai mendorong tubuhnya ke hilir dan tenggelam.

“Sampai saat ini, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian petugas gabungan dan masyarakat,” pungkasnya.

Saat berita ini ditayangkan, Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata SIK didampingi Kasat Sabhara, Kasat Binmas dan Kapolsek Pino masih berada di TKP.[een]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *