Laka Perdana, Siswa SD Tewas di Lubuk Langkap

Lokasi penemuan mayat korban Laka di pemandian Lubuk Langkap
Lokasi penemuan mayat korban Laka di pemandian Lubuk Langkap, Minggu (2/8).
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTVSiswa kelas II SDN 53 tewas tenggelam di lokasi wisata Lubuk Langkap, Desa Suka Maju, Air Nipis, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Sabtu pagi, 2 Agustus 2020.

Bimo bin Riswan (9), asal Desa Palak Bengkerung, Kecamatan Air Nipis ini, merupakan korban kecelakaan (Laka) sungai perdana sejak kawasan ini dibuka sebagai obyek wisata umum.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kapolres Bengkulu Selatan Polda Bengkulu AKBP Deddy Nata SIK disampaikan Kapolsek Seginim IPTU Tamsir Hasan membenarkan kecelakaan di lokasi tersebut.

Saat kejadian, terang Tamsir, ketinggian air di bawah normal, karena sudah beberapa hari tidak hujan. Situasi pengunjung memang sedang ramai, umumnya mandi berendam di sungai.

Korban berangkat dari rumah bersama rombongan keluarga menggunakan dua unit mobil, sekitar pukul 09.05 WIB.

Tiba di lokasi wisata, korban langsung mandi bersama rombongan keluarga dan puluhan pengunjung lainnya, kemudian luput dari pantauan hingga akhirnya ditemukan mengapung di permukaan sungai dangkal tersebut.

“Korban ditemukan mengambang tidak jauh dari lokasi terakhir kali dia terpantau keluarga, yakni sekitar 50 meter hulu jembatan gantung,” ungkapnya, Minggu sore.

Personel piket SPKT Polsek Seginim dipimpin KSPK Regu I Bripka A Setyawan, dibantu Bripka Willy Sibagariang, Briptu Retno Akbar dan Briptu Egi Faroza mendatangi lokasi kejadian dan sempat menanyai beberapa saksi mata.

Petugas piket SPKT Polsek Seginim mendatangi TKP
Petugas piket SPKT Polsek Seginim mendatangi TKP.

Menurut mereka, saat ditemukan korban sudah tidak sadarkan diri, hidung dan mulut mengeluarkan darah.

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Seginim dan dinyatakan sudah tiada. Merasa kurang yakin, upaya keluarga menolong nyawa korban berlanjut ke RSUD Hasanuddin Damrah, hasilnya sama.

KSPK Regu I Polsek Seginim mengumpulkan keterangan salah satu saksi mata
KSPK Regu I Polsek Seginim mengumpulkan keterangan salah satu saksi mata.

“Korban dipulangkan ke rumah duka di Desa Palak Bengkerung tadi siang. Pemakaman akan dilaksanakan besok, karena masih menunggu kepulangan ayah kandung korban dari kebun di Tumbuan, Kabupaten Seluma,” paparnya.

Dengan musibah di tempat yang hampir tidak disangka —air dangkal dan arus tenang— ini, Tamsir mengimbau segenap masyarakat, khususnya yang berwisata di perairan lebih waspada mengawasi anggota keluarganya.

 

Permintaan Terakhir

Menurut kisah keluarga dan segenap kerabat korban, Bimo sudah berulang kali mengajak mandi di Lubuk Langkap sejak hari pertama Idul Adha.

Namun selalu diulur Sang Kakek dengan dalih menunggu waktu yang tepat, agar semua anggota keluarga dekat bisa ikut mengantar.

Minggu (2/8) pagi, waktu yang dijanji-janjikan tiba. Mereka berangkat menggunakan dua mobil berisi penuh penumpang sekeluarga besar.

Tanpa disangka, pemberangkatan ini untuk mengantar Bimo menemui ajalnya.

Meminta keterangan keluarga korban
Meminta keterangan keluarga korban.

Beberapa menit sebelum kejadian, Bimo mandi mengajak adik perempuannya, Reva (8).

Tiba-tiba Reva menepi di pinggir sungai sambil menangis. Kepada neneknya, Seniati, Reva mengatakan diajak mandi ke tengah bersama korban.

Jenazah korban disemayamkan di rumah duka
Jenazah korban disemayamkan di rumah duka.

Mendengar hal demikian, paman korban Ari bergegas mengecek keberadaan korban di sekitar sungai, namun tidak kelihatan.

Tidak seberapa lama, korban ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri, dilarikan ke Puskesmas Seginim, kemudian dirujuk ke RSUD Hasanuddin Damrah dan dinyatakan meninggal dunia.[een]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *