OPM Sandera Pesawat Susi Air, Pilot Ketakutan Diacungi Senapan

Pesawat Pilatus tipe ringan PC-6 bernomor registrasi S1-9364 PK BVY ini disandera saat akan take off membawa tiga penumpang sipil warga asli Papua
Pesawat Pilatus tipe ringan PC-6 bernomor registrasi S1-9364 PK BVY ini disandera saat akan take off membawa tiga penumpang sipil warga asli Papua.
Indonesia Memilih

PUNCAK | KompolmasTV — Sebuah pesawat terbang komersil milik Susi Air disandera OPM di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua.

Pesawat Pilatus tipe ringan PC-6 bernomor registrasi S1-9364 PK BVY ini disandera saat akan take off membawa tiga penumpang sipil warga asli Papua, Jum’at (12/3/2021) pagi.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Captain Ian John Terrence Hellyer mengungkapkan, dirinya bersama tiga penumpang disandera oleh sekitar 30 orang Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) OPM sekitar dua jam.

“Mulai sekitar pukul 06.20 WIT. Saya dengan tiga penumpang, orang sipil,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (13/3) pagi.

Pilot berkebangsaan New Zealand ini mengaku, dirinya bersama para penumpang sempat ketakutan saat dua pucuk senjata api laras panang diarahkan ke mereka.

Selain mengingatkan larangan pesawat tersebut mengangkut penumpang aparat TNI/Polri, milisi OPM ini juga curhat.

“Mereka kecewa dengan para kepala kampung yang tidak memberikan dana desa,” kisah John.

Selama disandera, kata pilot, dirinya bersama tiga penumpang warga asli Papua —Ricky Dolame, Arikala Dolame dan Arike Wandikbo— tidak mengalami tindak kekerasan.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III TNI, Kolonel Czi IGN Suriastawa saat dikonfirmasi lewat telepon membenarkan kejadian tersebut.

“Kami telah mendapat laporan adanya penyanderaan pesawat selama dua jam di Lapangan Terbang Wangbe, Kabupaten Puncak,” terangnya.

Menurut Suriastawa, penyanderaan berakhir setelah negosiasi antara penumpang dengan pihak OPM.

Pesawat Susi Air PK BVY kemudian take off sekitar pukul 08.36 WIT menuju Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika dan mendarat dengan aman.

Suriastawa menilai, penyanderaan ini menunjukkan aksi teror OPM di wilayah Papua sudah merambah aktivitas penerbangan sipil.

“Kami selalu berkoordinasi erat dengan pihak Kepolisian,” tutupnya.

Kendati demikian, hingga Sabtu pagi, KompolmasTV belum berhasil meminta konfirmasi resmi terkait kasus ini dari pihak kepolisian.

Lapangan terbang Wangbe di Kabupaten Puncak berjarak 43 kilometer dari Sinak, atau 48 kilometer dari Sugapa. Belum terdapat jaringan telepon dan internet di wilayah ini.[imo]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *