Perdana Sepanjang Sejarah, Jeram Bengkenang Diarungi Tuntas

Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Tim Ekspedisi “Dayung Serunting” Bengkenang 2020 akhirnya sukses mengarungi arus liar Sungai Bengkenang, di Kacamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Tim ekspedisi binaan Kompolmas —berkomposisi utama delapan Anggota Lulus Diklatsar dibantu lima kru pendukung— ini memulai pengarungan dari Pos 1 Dayung Serunting, di Bendungan Batu Balai, Desa Sukarami, Kamis (26/11/2020) pagi.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kapolres Bengkulu Selatan Polda Bengkulu AKBP Deddy Nata SIK diwakili Kapolsek Seginim IPTU Tamsir Hasan, dalam amanatnya saat pelepasan berpesan pentingnya menjaga kekompakan tim.

“Keselamatan seluruh anggota tim adalah yang utama. Ketua tim harus mampu mengambil keputusan cepat dan tepat kalau terjadi sesuatu di luar dugaan selama pengarungan,” tegas Tamsir, didampingi Kanit Intelkam Aipda Syaifullah.

Pesan demikian, mengingat sebelumnya belum pernah ada tim lain mengarungi jeram di jalur tersebut, sehingga tidak ada petunjuk apapun yang bisa menjadi pegangan Tim Ekspedisi Bengkenang 2020.

“Patokan tim hanya laporan hasil survey darat yang belum tentu valid 100 persen. Apalagi ketinggian air di sungai ini cukup dinamis,” ujarnya.

Bertolak dari Pos 1 menggunakan dua perahu karet, tim mendayung sekitar tiga jam —melintasi Riam Gergaji, Kandang Macan, Napal Cugok dan Jeram Panjang— untuk mencapai Pos 2, di jembatan gantung Sukarami.

Hujan deras di perhuluan —memungkinkan peningkatan ketinggian permukaan air— memaksa tim ekpedisi binaan Kompolmas Polres Bengkulu Selatan ini break lebih setengah jam di Pos 2, sebelum melanjutkan pengarungan ke Pos 3.

Meski bagian berjeram di jalur ini hanya sekitar tiga kilometer, namun pengarungan ke Pos 3 tetap memiliki tantangan tersendiri.

Diantaranya berupa ribuan patahan kawat bekas bronjong di tengah pertigaan Irigasi Geruntang yang siap mencabik-cabik perahu karet beserta isinya setelah meluncur dari ketinggian Jeram Selamat Malam.

Pemberian nama jeram ini karena bisa dilewati sambil tidur-tiduran. Perahun meluncur mulus dengan kecepatan tinggi di celah bebatuan besar, tanpa harus diarahkan. Tapi maut —dua tebing napal dan kawat bronjong— sedang menunggu di bawahnya.

Ancaman bahaya lainnya setelah melewati pertigaan Geruntang berupa akar pohon korban abrasi yang tersembunyi di bawah permukaan air dan potongan kayu/bambu di tebing-tebing napal sepanjang kawasan Bukit Patah.

Dengan kecepatan normal, pengarungan dari Pos 2 ke Pos 3 butuh waktu sekitar 5 jam. Tim Ekspedisi memutuskan bermalam di tempat ini.

Pos 3 Dayung Serunting terletak di perkebunan jeruk, jagung dan durian milik masyarakat seluas 40-an hektar. Secara administratif masuk dalam wilayah Desa Penandingan, Kecamatan Air Nipis.

Terdapat satu pondok berpagar keliling, dilengkapi mesin generator pembangkit listrik untuk penerangan dan mengisi daya telepon selluler, agar komunikasi ke dunia luar tetap bisa dilakukan.

Rescue darat…

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *