Sambut Keprihatinan Megawati, Ekowisata Serunting Jadi Sentra Produksi Porang

Dayung Serunting mulai menyiapkan sentra produksi benih porang untuk Program Porang Rakyat, di Desa Muara Danau, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan
Dayung Serunting mulai menyiapkan sentra produksi benih porang untuk Program Porang Rakyat, di Desa Muara Danau, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Lahan kritis di sekitar kawasan Ekowisata Serunting, Kabupaten Bengkulu Selatan, bakal dijadikan sentra benih tanaman porang.

Selanjutnya, juga akan disiapkan belasan hektar lahan sebagai sentra pengolahan pasca panen komoditi ekspor tersebut.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Terealisasinya dua program hulu dan hilir ini diharapkan mampu meningkatkan keyakinan petani setempat menekuni komoditi bernilai ekonomis tinggi dimaksud.

Demikian diutarakan Kepala Sekretariat Dayung Serunting, Robby A Franco, saat pre-launching ‘Program Porang Rakyat’  di Desa Muara Danau, Kecamatan Seginim, Minggu (28/3/2021) pagi.

“Tanaman perdana ini prioritas menghasilkan bulbil katak (benih porang-red) yang akan dibagikan gratis ke seluruh kelompok masyarakat mitra Dayung Serunting,” ungkapnya.

Kelompok masyarakat tersebut, lanjut Robby, berupa kelompok tani, kelompok taruna tani, karang taruna, serta klub-klub mitra Dayung Serunting di dunia arung jeram.

Lebih jauh Robby memaparkan, kondisi terkini Danau Kawutan Serunting sebagai titik temu tujuh desa dalam kawasan wisata ekologi (Ekowisata Serunting) cukup memprihatinkan.

Pohon-pohon besar ditebang dan belum jelas akan ditanami pohon apa lagi —selain tanaman hortikultura— berikutnya.

“Butuh pendekatan persuasif kepada pemilik lahan untuk menghijaukannya kembali, karena tanaman porang tetap bisa tumbuh subur di bawah naungan pohon-pohon tersebut,” tuturnya.

Robby menyadari, mengedukasi petani lokal tidak bisa instan, bahkan butuh bukti sukses berulang-ulang.

Simak Juga: Asing di Rumah Sendiri, Porang Digandrungi Masyarakat Jepang

Karenanya, selain sentra benih, Dayung Serunting juga tengah menyiapkan areal seluas 18 hektar di Kecamatan Air Nipis sebagai lahan demplot porang-durian.

 

Hindari Ekspor Mentah

Menolak terbelenggu semata di dunia olahraga arung perairan dan wisata minat khusus, Dayung Serunting kini mulai merambah dunia inovasi usahatani populer.

Porang menjadi salah satu komoditi pilihan, karena bisa menjadi pengganti beras dan memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar ekspor.

Dalam perspektif Dayung Serunting, memasyarakatkan porang tidak semata-mata dapat mengatrol pendapatan petani hingga berlipat ganda dan meningkatkan gizi masyarakat.

Tapi juga akan mendorong penghijauan kembali secara swadaya pada lahan-lahan yang telah terlanjur digunduli untuk areal pertanian tradisional.

“Berawal dari bincang-bincang di sela-sela latihan rutin mendayung, muncul gagasan. Dan seminggu ini langsung kita eksekusi program,” tandas Robby.

Dia tidak menampik, Program Porang Rakyat ini meski masih berskala lokal akan memberi sedikit jawaban atas keprihatinan Megawati Soekarnoputri yang dilontarkan ke publik beberapa hari lalu.

Mantan Presiden ke-5 RI tersebut mengimbau para ibu dan segenap anak bangsa menyeriusi pengembangan produksi 10 bahan pangan pendamping beras.

Dalam momen peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’ di Jakarta, Rabu (24/3) lalu, dia menyoroti persoalan porang.

Ketua Umum PDI Perjuangan ini menyesalkan hasil panen tanaman umbi-umbian yang sangat mudah ditanam tersebut belum bisa diolah maksimal di dalam negeri.

Petani Indonesia baru sebatas mampu mengekspor mentah ke Jepang.

Simak Juga: Disesalkan, Indonesia Cuek Olah Porang 

Sementara di Negeri Matahari Terbit tersebut, porang bisa disulap menjadi berbagai bahan pangan, seperti mie dan beras shirataki.

“Berundinglah kalian. Berhentilah memberi makan anak kalian mie. Tapi mie shirataki boleh, karena itu dari porang,” ajaknya.[ak]

Banner 728309
Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *