Seginim Jadi Zona Merah? Polisi Ketatkan Karantina OTG

Koordinasi Kapolsek Seginim (kiri) dengan Kepala Puskesmas Seginim (kanan) terkait penanganan pasien reaktif Covid-19 dan isolasi mandiri lima OTG lainnya
Koordinasi Kapolsek Seginim (kiri) dengan Kepala Puskesmas Seginim (kanan) terkait penanganan pasien reaktif Covid-19 dan isolasi mandiri lima OTG lainnya.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV Kabar kaburnya MEG (60), salah satu dari tiga orang tanpa gejala (OTG) asal Desa Darat Sawah, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, dari lokasi karantina mandiri sempat meresahkan segenap masyarakat setempat.

Khalayak curiga, saat meninggalkan karantina mandiri di kediamannya, MEG sudah melakukan kontak fisik dengan beberapa orang di Desa Babatan Ilir dan sekitarnya.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

“Untuk meredam keresahan masyarakat dan demi mencegah potensi penularan, pengawasan karantina mandiri untuk tiga orang (tinggal serumah-red) itu kita ketatkan. Semoga ini akan negatif hasil tesnya,” kata Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Teguh Sarwono MSi melalui Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata SIK disampaikan Kapolsek Seginim IPTU Tamsir Hasan, Sabtu (8/8/2020) sore.

Keputusan memperketat pengawasan itu, jelas Tamsir, setelah dirinya bersama KSPK Regu I Polsek Seginim Bripka A Setyawan dan Bhabinkamtibmas Briptu Egi Faroza mengkroscek kabar ketidakpatuhan MEG menjalani masa karantina di kediamannya, di Darat Sawah, tadi siang.

Dalam rumah tersebut, MEG menjalani karantina mandiri bersama MIL (34) dan JUM (23). Rapid test pertama, MEG kedapatan reaktif Covid-19, MIL dan JUM non reaktif, Kamis (6/8) lalu.

“Hari itu juga, rapid test kedua dilakukan terhadap MEG. Hasilnya tetap reaktif, namun tanpa gejala. Jadi, lusa (Senin-red) RSUD Manna akan mengambil sampel cairan MEG untuk keperluan tes swab,” papar Tamsir.

 

Kluster Pelayat Jenazah

Hasil penelusuran Polsek Seginim bersama relawan gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19, ternyata tidak hanya MEG, MIL dan JUM yang tengah menjalani karantina mandiri.

Di Desa Babatan Ilir, PAR (63), API (66), dan SUK (52) juga diwajibkan menjalani karantina mandiri di satu rumah.

“Tiga orang ini sudah menjalani rapid test tadi siang, hasilnya non reaktif. Mereka dicurigai bakal terpapar virus corona (kalau nantinya MEG dinyatakan positif melalui swab-red), karena kedapatan menerima kunjungan MEG malam kemarin (saat MEG kabur dari karantina mandiri-red) atau saat bersama-sama MEG melayat ke Kota Bengkulu. Mulai hari ini hingga 14 hari ke depan, PAR, API dan SUK diwajibkan menjalani karantina mandiri juga,” ungkap Tamsir.

Tiga warga Darat Sawah dan tiga warga Babatan Ilir tersebut, lanjut Tamsir, mengakui bersama-sama berangkat melayat keluarga meninggal dunia di Kota Bengkulu, Sabtu (1/8) lalu.

“Yang meninggal itu (adik MEG-red) terkonfirmasi Covid-19. Diduga, MEG sempat bersalaman dengan suami mendiang yang sekarang juga sedang dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19,” imbuhnya.

Tamsir mengaku, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Seginim dr Ismi Juwita untuk memastikan keenam orang ini menaati kewajiban karantina mandiri, termasuk mengawal perlakuan tindak lanjut secara medis terhadap MEG.

“Temuan ‘kluster pelayat jenazah’ ini hendaknya menjadi atensi bersama. Masyarakat tidak perlu panik, karena semuanya sudah terkendali kembali. Tapi jangan lengah, apalagi meremehkan situasi, protokol kesehatan harus dipatuhi,” imbaunya.

KSPK Regu I Polsek Seginim bersama Kepala Puskesmas Seginim menyampaikan penyuluhan kesehatan kepada tiga OTG di Desa Darat Sawah, Sabtu siang
KSPK Regu I Polsek Seginim Bripka A Styawan bersama Kepala Puskesmas Seginim dr Ismi Juwita menyampaikan penyuluhan kesehatan kepada tiga OTG di Desa Darat Sawah, Sabtu (8/8) siang.

Terkait kemungkinan Kecamatan Seginim menjadi zona merah, Tamsir menegaskan tetap menunggu hasil swab MEG.

“Potensi itu memang ada, tapi belum bisa dipastikan. Mudah-mudahan hasil swab MEG negatif dan kita tetap hijau,” pungkasnya.[een]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. “Yang meninggal itu (adik MEG-red) terkonfirmasi Covid-19. Diduga, MEG sempat bersalaman dengan suami mendiang yang sekarang juga sedang dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19,” imbuhnya.

    Informasi MEG sempat bersalaman dengan suami mendiang dr mana ya?

    Apakah informasi ini VALID ?????

    karena informasi ini sangat benar2 SALAH dg FAKTA yang ADA….