BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersumber dana desa dinilai layak dipertahankan hingga beberapa tahun mendatang.
Sebab, program sosial tersebut terbukti kaya manfaat, diantaranya turut andil melahirkan pengusaha-pengusaha baru di desa.
Salah satu contoh sukses tersebut bisa dilihat di Desa Dusun Tengah, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.
Tahun lalu, keluarga penerima manfaat (KPM) BLT dana desa berjumlah 67 kepala keluarga (KK). Namun tahun ini mengalami penurunan, yakni hanya 59 KPM.
Diam-diam, delapan KPM lainnya ternyata sukses mengelola jatah BLT-nya di tahun lalu, dan sudah jadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sehingga tidak layak lagi memperoleh BLT dana desa. Sebagai gantinya, kini nama mereka termaktub dalam daftar penerima BLT UMKM.
“Iya, mereka sudah mengurus (syarat peroleh BLT UMKM-red). Jadi bakal dapat BLT dari situ,” ungkap Penjabat Kepala Desa Dusun Tengah, Nisman Hayadi, melalui salah satu perangkatnya.
Fakta demikian dibenarkan Bobbi Hertanto, Pendamping Lokal Desa (PLD) Dusun Tengah.
“Kabarnya akan dapat BLT UMKM, jadi bisa dianggap sudah jadi pengusaha lah itu,” tukasnya, Senin (3/5/2021) siang.
Bobbi menilai, peruntukan sebagian dana desa menjadi BLT sangat membantu masyarakat desa di tengah himpitan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Saat banyak UMKM gulung tikar dihantam pandemi, namun melalui BLT dana desa bisa melahirkan pelaku UMKM baru yang diharapkan lebih mampu survive.
Dia tidak menampik kalau program semudah BLT juga diterapkan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), maka perekonomian masyarakat desa secara kolektif akan lebih terpacu.
Pantauan KompolmasTV, kericuhan jelang penyaluran BLT dana desa di segenap wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan tahun lalu, menjadikan banyak warga desa banting setir.
Mereka ramai-ramai alih profesi jadi pelaku UMKM —tapi ada pula yang sudah memiliki UMKM sejak lama— demi memenuhi syarat penerima BLT. Semoga serius jadi pengusaha kecil-kecilan.[an]
