Terungkap! Ini Penyebab TGPF Intan Jaya Berpakaian Mirip Kombatan

Ketua Tim TGPF Intan Jaya, Benny J Mamoto saat berada di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu pagi
Ketua Tim TGPF Intan Jaya, Benny J Mamoto saat berada di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu pagi.
Indonesia Memilih

INTAN JAYA | KompolmasTV — Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Benny J Mamoto menegaskan, pihaknya tidak gentar akibat peristiwa penembakan terhadap mereka di Mamba Bawah, Distrik Sugapa, Jum’at (9/10) kemarin.

Tim bentukan Menko Polhukam ini tetap fokus menunaikan tugas mengungkap sejumlah peristiwa penembakan di Intan Jaya, September lalu.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

“Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin yang menyebabkan salah satu anggota tim, pak Bambang Purwoko tertembak. Kami terus bekerja menuntaskan tugas yang diberikan pemerintah kepada tim ini,” cetusnya saat berada di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (10/10) pagi.

Benny menambahkan, saat ini seluruh anggotanya masih berada di Sugapa dan sedang melanjutkan investigasi dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk beberapa orang yang kemarin dijadwalkan ulang.

Pemeriksaan ini sebagai lanjutan wawancara terhadap sejumlah saksi di lokasi penembakan Pendeta Yeremias Zambani di Hitadipa, Jumat lalu.

Para saksi menceritakan apa yang dilihat dan didengar di lokasi dan sekitar lokasi saat peristiwa penembakan itu terjadi.

Sementara tim yang berada di Jayapura, hari ini juga melanjutkan tugas menemui sejumlah pihak, termasuk tokoh gereja.

“Mohon do’anya agar rencana-rencana selanjutnya berjalan lancar, hingga kami menyelesaikan tugas ini dengan baik,” pinta Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.

 

Bukan Kombatan

Benny J Mamoto mewajibkan seluruh anggota TGPF yang bertugas di Intan Jaya menggunakan rompi dan helm anti peluru, guna memastikan semua anggota tim membentengi diri dari serangan yang bisa mengancam jiwa mereka sewaktu-waktu.

“Karena ini daerah berbahaya, kita tidak pernah tahu kapan dan dari mana serangan akan datang. Dan itu sudah menjadi SOP di daerah konflik seperti ini,” ujarnya.

Pernyataan ini sekaligus menanggapi pihak-pihak tertentu yang menyamakan TGPF dengan kombatan.

“Kalau tim ini bagian dari kombatan, buktinya yang tertembak adalah adalah Pak Bambang, anggota TGPF yang adalah warga sipil, dosen dan peneliti dari UGM Yogyakarta,” tegas Benny.

Selama berada di Sugapa, Intan Jaya, Papua, anggota TGPF dijaga ketat untuk menghindari berbagai kemungkinan yang bisa mengancam keselamatan jiwa mereka.

Setelah peristiwa penembakan terhadap Bambang Purwoko dan dua anggota TNI yang mendampingi mereka, Jumat kemarin, pengawalan anggota tim diperketat.[yfi/gon]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *