Vodka, Arak dan Herbisida Disita Satgas, Penyelundup Kabur ke Malaysia

Kardus berbalut dua lapis karung plastik ini berisi 12 botol Vodka, 12 botol arak merk Guci dan 12 liter herbisida dalam empat jerigen
Kardus berbalut dua lapis karung plastik ini berisi 12 botol Vodka, 12 botol arak merk Guci dan 12 liter herbisida dalam empat jerigen.
Indonesia Memilih

SANGGAU KAPUAS | KompolmasTV — Sebanyak 24 botol minuman keras dan 12 liter herbisida disita Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Malaysia, Pos Lubuk Tengah, di Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau Kapuas, Kalimantan Barat, Rabu (14/10/2020) malam.

Barang tersebut sedianya akan diselundupkan dari Malaysia menuju wilayah Indonesia, melalui jalan tikus di sekitar jalur debarkasi kedua negara. Diduga akan dipasarkan di wilayah Sekayam.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Komandan Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa di Pos Kotis Entikong membenarkan kejadian ini.

Penggagalan peyelundupan ini berkat informasi masyarakat sekitar perbatasan, bahwa akan ada warga Sekayam berangkat dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui jalan tikus dekat wilayah penugasan Pos Pamtas Lubuk Tengah.

“Informasi yang kami terima, ciri-ciri pelaku mengenakan kaos oblong putih, celana pendek hitam dan membawa tas ransel warna hitam,” bebernya saat dikonfirmasi ulang KompolmasTV Perwakilan Kuching Malaysia, Kamis (15/10) pagi.

Berbekal informasi tersebut, lanjut Alim, dirinya memerintahkan Pasi Intel menginformasikan kepada Danpos Lubuk Tengah untuk menindaklanjuti, kemudian menyiapkan penyergapan.

Sekitar pukul 21.15 WIB, personel Satgas melihat cahaya muncul menuju Jalan Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP). Aksi kejar-kejaran pun terjadi.

Pelaku berhasil lolos, dia ngacir terbirit-birit kembali ke wilayah Malaysia, sembari membuang barang bawaannya ke semak-belukar.

Setelah diperiksa, kardus berbalut dua lapis karung plastik tersebut berisi 12 botol minuman keras merk Vodka, 12 botol arak merk Guci dan 12 liter herbisida dalam empat jerigen plastik.

“Sudah menjadi tugas kami menjaga patok-patok perbatasan, mengawasi illegal logging, illegal minning, human trafficking, penyeludupan barang (narkoba, miras dan sejenisnya-red),” tandas Alim.

Pantauan KompolmasTV di lapangan, aksi penyelundupan masih relatif sering terjadi, sehingga Pamtas di kedua negara diperketat. Ribuan jalan tikus masih menjadi pilihan mayoritas penyelundup, dari dan ke wilayah Indonesia.

Tidak terkecuali di perbatasan Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang) dan Serikin (Malaysia), modus penyelundupan biasa memanfaatkan momen hari pasar tradisional, di bilangan Pasar Serikin, setiap Rabu.[ben]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *