BENGKULU | KompolmasTV — Jaringan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik di Provinsi Bengkulu akan segera dilaksanakan melalui skema hibah antara Pemprov Provinsi dan Pemkot Bengkulu.
Demikian disampaikan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Yuliswani saat memimpin rapat koordinasi rencana pembangunan jaringan E-TLE, Selasa (4/5/2021).
Yuliswani melalui Kadiskominfotik Provinsi Bengkulu Jaduliwan menjelaskan, dana hibah dibutuhkan untuk pembangunan ETLE ini diperkirakan sekitar Rp8 miliar, akan dibagi bersama Pemprov dan Pemkot Bengkulu.
“Masih belum dipastikan, tapi berkisar sekitar delapan miliar. Ini masih usulan, yaitu dibagi 50-50, disesuaikan kekuatan masing-masing pemerintah daerah,” jelasnya.
Untuk pengelolaan ETLE sendiri, terang Jaduliwan, akan diserahkan ke Polda Bengkulu. Diharapkan pada perubahan anggaran 2021, tahap pertama dapat segera dilaksanakan.
“Untuk peralatan sendiri, akan dikelola Polda, melalui pola keuangan hibah yang akan kita rencanakan di Perubahan Anggaran (APPD-P). Jadi tahap pertama itu sudah bisa diimplementasikan,” tambahnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu Kombes Pol Prabowo Santoso menjelaskan, ETLE memungkinkan tidak terjadi kontak fisik.
Sehingga menghindari penyebaran Covid-19 di masa pendemi seperti saat ini. Selain itu, tilang elektronik juga akan menciptakan rasa disiplin masyarakat saat berkendara.
“Fungsinya itu dalam rangka pencegahan Covid-19. Jadi kepada para pelanggar itu cukup dengan difoto melalui kamera khusus, nanti terlihat nopolnya berapa,” urainya.
“Nanti terlihat registernya di Samsat, nanti data tersebut dikirim ke pelanggar. Jadi kalau dulu tilang secara konvensional, sekarang menggunakan elektronik,” timpal Prabowo.
ETLE telah diterapkan di beberapa kota, diantaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jambi dan Riau.
Bengkulu sendiri direncanankan akan terpasang pada dua titik, yakni di Pertigaan Sawah Lebar dan Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu.[b88]
