Gandeng Komunitas Petarung Jeram, Rafting Vaganza Masuk Kalender Event Wisata Daerah

Rafting Vaganza
Rafting Vaganza
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Setelah sukses mengantongi predikat pengarung perdana sepanjang sejarah jeram Sungai Bengkenang —melalui Ekspedisi Bengkenang 2020.

Dayung Serunting —kini bermetamorfosa menjadi lembaga pendidikan alam di bawah naungan Kompolmas dan berganti nama menjadi Pesisir Selatan Institute—  kembali menggelar event prestisius.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kali ini diberi label Rafting Vaganza (RV), dan tetap menjadikan Sungai Bengkenang di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu sebagai arena event akbar tahunan ini.

Terhalang cuaca buruk dan gelombang kedua pandemi Covid-19, event ini sempat mengalami modifikasi jadwal pelaksanaan.

Hampir dua pekan sejak resmi dibuka oleh Dandim 0408, Kapolres Bengkulu Selatan dan Kepala Dinas Pariwisata Drs H Yulian Fauzie MAP mewakili pemerintah daerah setempat, Selasa (15/12/2020) lalu, pengarungan jeram hanya dilakoni tim dayung tuan rumah.

Hal ini sekaligus bertujuan mematangkan survey jalur, pemetaan, dan penetapan posisi personel tim penyelamat (rescue) darat, sembari menunggu cuaca bersahabat.

“Tim dayung undangan baru akan diterjunkan secara bergiliran (untuk menghindari kerumunan sesuai protokol kesehatan-red) mulai Minggu, 3 Januari 2021 nanti,” ungkap Ketua Panitia Rafting Vaganza, Robby Alexander Franco, Jum’at (25/12/2020) malam.

Semula, lanjut dia, event ini hanya akan diisi 10 kali pengarungan, mulai Bendungan Batu Balai di Desa Sukarami Kecamatan Air Nipis, hingga Desa Muara Danau Kecamatan Seginim.

Ditambah satu kali pengarungan dari Desa Muara Danau menuju kawasan cagar budaya Lubuk Ipuh di Desa Lubuk Sirih Ulu Kecamatan Manna, dilanjutkan ke Muara Bengkenang di Desa Tanjung Besar.

Namun, memperhatikan sumbang saran banyak pihak, event ini akan menggelar 20 kali pengarungan selama tiga bulan suntuk. Melibatkan ratusan atlet petarung jeram dari berbagai organisasi/klub se-Provinsi Bengkulu, serta beberapa klub pilihan dari luar daerah.

“Event di tahun pertama ini hanya berupa latihan arung jeram bareng dan temu wicara sesama rafter. Bentuk pamungkas event ini masih dibahasa dengan pihak penyokong (Pemkab, donatur dan sponsorship-red),” pungkas Robby.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan Yulian Fauzie menegaskan, pihaknya belum berani merekomendasikan Jeram Bengkenang untuk menjamu tamu awam.

“Jeramnya ekstrim. Untuk sementara, itu hanya bisa diarungi kelas atlet terlatih. Jangan bawa tamu dulu, kita belum bisa pastikan keamanannya,” ujarnya, Selasa (22/12) lalu.

Yulian menyadari, jeram grade 3 hingga 5 —dengan bagian flat/arus tenang terbatas— pada Sungai Bengkenang memiliki banyak kemiripan denga Jeram Asahan di Sumatera Utara.

Bahkan, tonjolan batu-batu besar sebagai perintang alur pengarungan di Jeram Bengkenang jarang ditemukan di jeram terbaik ketiga dunia tersebut.

Menyadari keunggulan Jeram Bengkenang dan ditopang label event bernilai jual tinggi, Yulian berencana memasukkan Rafting Vaganza dalam kalender event wisata daerah.

“Tapi Kompolmas (sebagai lembaga yang menaungi Pesisir Selatan Institute-red) juga harus bisa menetapkan jalur-jalur tertentu yang memungkinkan untuk fun-rafting, supaya tamu umum bisa ikut,” pintanya.

Terbukanya jalur pengarungan di Jeram Bengkenang sebagai destinasi wisata baru, diiringi dukungan penuh pemerintah, menurut Yulian akan mampu membawa nilai plus bagi daerah.

Dia berharap, arus liar Sungai Bengkenang segera menjadi magnet para rafter Tanah Air dan mancanegara mengunjungi Negeri Sekundang Setungguan.

 

7 Pos Pengarungan

Melalui serangkaian survey dan pengarungan —termasuk saat Ekspedisi Bengkenang 2020— Pesisir Selatan Institute menetapkan tujuh pos teraman untuk persinggahan/rehat di sepanjang Sungai Bengkenang, yakni :

  1. Pos 1, terletak di hilir Bendungan Batu Balai, Desa Sukarami, Kecamatan Air Nipis. Pos ini berperan sebagai Entry Point.
  2. Pos 2, terletak tepat di bawah jembatan gantung Desa Sukarami, Kecamatan Air Nipis. Pos ini strategis untuk jalur suplai cadangan logistik.
  3. Pos 3, terletak di perbatasan kawasan Bukit Patah dengan bagian hulu Desa Penandingan Kecamatan Air Nipis. Tepatnya di areal agrowisata (kebun jeruk) milik masyarakat. Selain sebagai cadangan camping ground bagi para pengarung jeram yang kemalaman, pos ini berfungsi juga sebagai lokasi Diklatsar Lapangan calon anggota Pesisir Selatan Institute.
  4. Pos 4, terletak di Desa Muara Danau Kecamatan Seginim, terkoneksi langsung (jalan darat 1,5 kilometer) dengan Basecamp Pesisir Selatan Institute di pinggir Danau Kawutan Serunting. Pos ini adalah batas maksimal pengarungan sehari penuh dari Pos 1, dan berperan sebagai Central/Terminal Point.
  5. Pos 5, terletak di hulu jembatan gantung Desa Durian Seginim Kecamatan Seginim.
  6. Pos 6, terletak di obyek wisata cagar budaya Lubuk Ipuh, Desa Lubuk Sirih Ulu Kecamatan Manna. Mengedepankan prinsip konektivitas antardestinasi wisata dan memupuk semangat kebersamaan membangun, pos ini wajib disinggahi setiap pengarung sungai Pesisir Selatan Institute untuk napak tilas sejarah peradaban daerah.
  7. Pos 7, terletak di delta muara Sungai Bengkenang, Desa Tanjung Besar Kecamatan Manna. Berperan sebagai Exit Point, pos ini didedikasikan sebagai salah satu etalase offline untuk promosi Jeram Bengkenang, Ekowisata Serunting dan Lubuk Ipuh ke dunia luar.

Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, Rafting Vaganza akan lebih difokuskan pada pengarungan dan pemetaan jeram dari entry point hingga Pertigaan Irigasi Geruntang (PIG) di hulu Bukit Patah.

Mulai PIG hingga Pos 3 (sepanjang kawasan Bukit Patah) hanya terdapat beberapa jeram pendek ber-grade 2. Jalur ini sangat cocok untuk arung sungai/fun rafting wisatawan umum.

Namun, pengarung tidak dianjurkan berkemah sebelum mencapai Pos 3, karena rawan banjir bandang dan gangguan binatang buas.

Pos 3 hingga Pos 7 adalah jalur tanpa jeram, layak untuk diarungi wisatawan umum. Namun arung sungai paling recommended sepanjang bagian sungai ini adalah dari Pos 4 hingga Pos 6.

 

MRC, BSR, dan Kompetisi Terbuka

Mengusung tema “Eratkan Persaudaraan dan Kekompakan Antarsesama Pengarung Jeram demi Pengayaan Destinasi Wisata Minat Khusus yang Layak Saji bagi Masyarakat Luas”, penyelenggara sejak awal telah membidik dua klub lokal sebagai kandidat rekanan tetap.

Dua klub tersebut adalah Manna Rafting Club (MRC) dan Bengkulu Selatan Rafting (BSR).

Bersama dua klub ini, Pesisir Selatan Institute terus mencari bentuk dan komposisi serasi untuk menyukseskan Rafting Vaganza musim perdana ini hingga mencapai gelaran puncak, yakni kompetisi terbuka arung jeram.[ak/wat]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *